November 21, 2024

Dalam sebuah perusahaan, entah perusahaan dagang, perusahaan jasa, maupun perusahaan manufaktur, proses pencatatan akuntansi sangat penting untuk dilakukan. Akuntansi sendiri adalah pencatatan laporan keuangan perusahaan kedalam jurnal akuntansi. Tujuan dari dibuatnya jurnal akuntansi adalah untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat.

Pencatatan jurnal dibuat secara sistematis mulai dari catatan modal, aset, biaya, neraca saldo, serta neraca lajur. Pencatatan jurnal akuntansi dilakukan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai siklus akuntansi. Siklus akuntansi antar satu perusahaan dengan perusahaan lainya berbeda satu dengan lainya, tergantung kebijakan masing-masing.

Fungsi dan Tujuan Akuntansi Bagi Sebuah Bisnis

Tujuan utama siklus akuntansi dalam sebuah perusahaan/bisnis adalah untuk mencatat, mengakumulasi, dan melaporkan kondisi keuangan perusahaan. Didalamnya mencakup detail informasi tentang kinerja keuangan perusahaan hingga arus kas perusahaan.

Informasi-informasi yang dicatat dalam jurnal keuangan menjadi informasi penting sebagai bahan evaluasi dan pembuatan kebijakan kedepannya bagi manajemen. Berbagai fungsi lainya dari pencatatan akuntansi bagi sebuah bisnis adalah:

  • Sebagai laporan keuangan perusahaan, mulai dari laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, laporan neraca, cash flow statement, serta catatan atas laporan keuangan
  • Indikator kinerja perusahaan.
  • Sumber informasi bagi manajemen yang dibutuhkan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan di masa depan.
  • Membantu persiapan anggaran perusahaan.

Macam-macam Jurnal Akuntansi

Agar proses akuntansi dapat berjalan dengan efisien dan efektif, jurnal akuntansi dibuat berdasarkan jenis-jenis transaksi perusahaan/bisnis. Berikut jenis-jenis jurnal akuntansi yang digunakan dalam akuntansi:

1. Jurnal Umum

Jurnal umum merupakan jurnal akuntansi yang mencatat seluruh transaksi keuangan perusahaan yang dilakukan secara sistematis. Pencatatan jurnal umum biasanya dibuat dalam satu periode tertentu. Beberapa bisnis biasanya juga menjadikannya sebagai buku harian.

Pencatatan jurnal umum dapat mempengaruhi akun debit dan akun kredit. Dalam pencatatan jurnal umum, terdapat lima akun yang harus dicatat. Kelima akun tersebut adalah ekuitas, utang, modal, pendapatan, serta beban perusahaan.

2. Jurnal Khusus

Jurnal khusus merupakan jurnal akuntansi yang pencatatan transaksinya di kelompokan sesuai pada jenisnya. Jenis-jenis transaksi pada jurnal khusus dikelompokan menjadi jurnal pembelian, penjualan, kas masuk, dan kas keluar.

Masing-masing jenis pencatatan transaksi pada jurnal khusus memiliki fungsi khusus dalam menjelaskan suatu jenis transaksi perusahaan secara jelas dan rinci. Karenanya, pencatatan jurnal khusus dapat menghasilkan catatan transaksi tertentu di suatu bisnis dengan lebih sistematis, proses data pada transaksi yang dibuat menjadi lebih cepat, pembacaan data yang lebih mendalam, serta memudahkan pencatatan ke dalam buku besar.

3. Jurnal Majemuk

Jurnal majemuk merupakan pencatatan entri dimana didalamnya sedikitnya terdapat dua akun debit dan satu akun kredit. Namun dalam penerapanya, beberapa perusahaan juga mencatatkan satu entri debit dan lebih atau dua akun kredit atau lebih. Pembuatan jurnal majemuk ditujukan untuk mencatat transaksi-transaksi yang memiliki sifat serupa dimana transaksi tersebut terjadi pada hari yang sama.

4. Jurnal Pembuka

Jurnal pembuka merupakan pencatatan saldo aset, liabilitas, dan modal yang dihasilkan dari pencatatan akuntansi periode sebelumnya. Tujuannya agar saldo aset, liabilitas, serta modal hasil dari pencatatan akuntansi sebelumnya dapat dilanjutkan pada pencatatan jurnal akuntansi periode yang sedang berjalan. Dengan begitu, jurnal akuntansi dapat terus bersambung.

5. Jurnal Transfer

Jurnal transfer merupakan pencatatan jumlah akun yang ditransferkan ke akun lain. Jurnal transfer biasanya dibuat untuk mencatat transaksi-transaksi ketika terjadi kesalahan pemesanan pada suatu akun.

6. Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian atau jurnal koreksi merupakan bentuk koreksi dan penyesuaian apabila ditemukan adanya kesalahan pencatatan transaksi atau ada transaksi yang tertinggal sehingga belum dicatat. Karenanya, jurnal penyesuaian bisa dibuat pada akhir periode, setelah semua transaksi sudah terjadi dan pencatatan jurnal sudah selesai.

Dengan adanya jurnal penyesuaian, catatan aset dan liabilitas dapat dilakukan penyesuaian antara nilai pendapatan sebenarnya dengan pengeluaran. Jurnal penyesuaian biasanya berisi akun sewa bayar di muka, atau beban sewa. Akun sewa bayar dimuka dimasukan ke dalam kredit, sedangkan beban sewa menjadi debit. Sehingga bila dibuat catatan jurnal penyesuaiannya menjadi sebagai berikut:

7. Jurnal Penutup

Jurnal penutup merupakan jurnal yang berfungsi untuk mengetahui catatan laba/rugi sebuah perusahaan pada suatu siklus akuntansi tertentu. Pembuatan jurnal penutup dilakukan dengan menuliskan saldo pendapatan dan pengeluaran,yang kemudian dilakukan penutupan dengan cara mentransfer saldo yang ada ke akun laba/rugi ataupun akun perdagangan.

Terdapat empat akun yang perlu dicatat dalam jurnal penutup, yaitu akun pendapatan, akun beban, akun prive, serta ikhtisar laba/rugi.

8. Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik adalah jurnal yang berfungsi untuk membalik jurnal penyesuaian sehingga menghasilkan akun neraca. Sebagai contoh apabila akun saldo pada jurnal penyesuaian yang awalnya berada pada debit, dalam jurnal pembalik akun saldo dituliskan pada kredit.

Jadi itulah berbagai macam jurnal yang bisa digunakan dalam software akunting perusahaan. Dengan memahami setiap jenis jurnal secara benar, masalah dalam laporan keuangan bisa dihindari di kemudian hari. Semoga sukses!